histroy
Pada tanggal 26 Maret 1873, Belanda menyatakan perang kepada Aceh. Belanda melalu armada kapal Citadel van Antwerpen, mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan. Kemudian pada tanggal 8 April 1873, Belanda di bawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Köhler berhasil mendarat di Pantai Ceureumen dan langsung menguasai Masjid Raya Baiturrahman kemudian membakarnya.
Perlakuan Belanda tersebut memicu perang Aceh yang saat dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Machmud Syah melawan 3.198 prajurit Belanda. Namun, Kesultanan Aceh bisa memenangkan perang pertama melawan Belanda tersebut dengan tewas tertembaknya Köhler.
Kemudian pada tahun 1874-1880, di bawah kepemimpinan Jenderal Jan van Swieten, wilayah VI Mukim berhasil diduduki Belanda begitu juga dengan Keraton Sultan yang akhirnya harus mengakui kekuatan Belanda.
Hal tersebut memaksa Cut Nyak Dien dan bayinya mengungsi bersama ibu-ibu serta rombongan lain pada tepatnya pada 24 Desember 1875. Namun, suami dari Cut Nyak Dien tetap bertekad untuk merebut kembali daerah VI Mukim. Sayangnya, ketika Ibrahim Lamnga bertempur di Gle Tarum, dirinya tewas bertepatan dengan tanggal 29 Juni 1878. Hal tersebut akhirnya membuat Cut Nyak Dien sangat marah dan bersumpah untuk menghancurkan Belanda.
Comments
Post a Comment